Tuesday, July 05, 2005

Gerakan Cinta Anak Jalanan

Jakarta diguyur hujan, jalanan basah. Suasana pagi kelam diwarnai macet jalanan oleh orang-orang yang berangkat kerja. Di setiap halte dan beberapa emperan perkantoran, tampak tubuh-tubuh kecil dengan baju yang basah kuyup. Padahal di tangannya yang kurus terpegang sebuah payung besar, lebih dari cukup untuk melindungi tubuhnya. Namun payung tersebut tidak terkembang. Setiap saat anak-anak tersebut mengacungkan payung kepada mereka yang baru turun dari bus atau mobil.

Satu demi satu lelaki maupun perempuan yang berjas, berdasi maupun blazer melintasi jalan dengan pemandangan khas. Mereka menapakkan kaki hati-hati seakan takut air yang kotor menodai pakaian mereka yang bersih dan licin di bawah payung lebar, sementara di sisinya atau di belakang si bocah mengikuti. Tanpa payung, bermandikan hujan! Mereka adalah bocah-bocah yang baru berumur 10 tahun ke bawah. Dengan kaos oblong yang sudah tidak jelas warnanya, lengket di tubuh karena air hujan.

Sebuah tanya terlintas, siapa bocah malang tersebut? Di pagi hari di mana anak-anak lain berangkat sekolah menenteng tas dan bekal, mereka hanya menenteng sebuah payung besar. Ketika sebagian yang lain tinggal di rumah bergelung selimut tebal, ditemani makanan dan minuman hangat, tubuh mereka menggigil kedinginan dengan perut yang keroncongan. Di manakah ayah-bunda mereka berada?

Mereka yang terlahir dari rahim yang kurang beruntung adalah anak-anak masyarakat. Semestinya ada tangan-tangan yang terulur untuk membantu mereka. Tetapi di zaman ini orang-orang dewasa terlalu sibuk dengan kepompongnya sendiri. Dan anak-anak itupun diserahkan kepada jalanan sebagai kepompongnya

--eramuslim.com--


Image hosted by Photobucket.comSabtu kemarin gue and teman-teman kantor ikut dalam Gerakan Cinta Anak Jalanan, dimana pas acara ini kita diajak untuk mengenal anak- anak jalanan secara lebih nyata. Dimulai dari pemberian penyuluhan tentang kebersihan, kemudian memotong kuku mereka dan kemudian menyajikan makanan kepada mereka.

Acara ini sebetulnya diadakan oleh Care of Kids Ministry, yaitu suatu tim Independent yg bergerak di bidang kesehatan yang melayani anak-anak jalan,tuna wisma,penduduk miskin dan tidak mampu. Pada kesempatan ini mereka mengadakan acara Gerakan Cinta Anak Jalanan dengan lokasi dipinggiran kali grogol (seberang Citraland).

Pas sampe dilokasi, kita semua trenyuh juga melihat kondisi ekonomi mereka yang sangat minim. Minim dalam arti sesungguhnya lho, wong rumah aja dipinggir kali belum lagi harus memikirkan hari itu mo makan apa. You have too see it to believe it.

Lanjut lagi, yang paling bikin kita tersentuh pas makanan di bagikan, anak-anak kan didahulukan nah langsung kita bergerak membantu menyuapkan makan untuk mereka. Memang sih, gak semua volunteer bisa langsung turun tangan yah I don't blame them, mungkin belum biasa juga. Tapi disana keliatan deh siapa yang emang tulus mau melayani dan siapa yang datang hanya untuk 'datang' saja. Biar aja lah...

Abis makan, terus panitia mulai membagikan bungkusan sembako, paket kesehatan (sabun, odol, sikat dll) serta baju kepada mereka. Gue lagi coba commit ke diri gue sendiri bahwa gue akan coba lebih aktif dalam kegiatan sosial kek gini, apalagi lokasi-nya deket sama rumah gue. Ngeliat mereka semua, bikin kita lebih bersyukur atas semua rejeki dan berkah dari Yang Diatas. Yang penting kalo kita mo beramal tuh kudu dari hati bukan dari sudut pandang orang laen. Kalo mo nolong yah musti tulus jangan ada pamrih and yang penting don't bragging on it.

Yang pasti, gue salut banget sama panitia acara itu soale mereka emang care sama komunitas itu dan dekat sekali ke mereka. Kalo pas ada disana bisa keliatan deh kedekatan mereka dan juga mutual respect antara mereka dan para anak jalanan & tuna wisma di komunitas itu. Moga-moga semua itu bisa jadi contoh nyata buat yang lainnya.

Some moments yang bisa dilihat(nyusul)

2 Comments:

At 5:25 PM, Blogger Lili said...

wah sekaliosting banyak nih, bacaa dulu aaaahh.

turut mendukung gerakkan cinta anak Jalanan.

 
At 5:24 AM, Anonymous Anonymous said...

waah loe seneng juga taunya volunter2 gitu yaa mon...sama ma gw...dulu pas di Jkt gw sempet ngajarin anak2 pemulung....trenyuh banget lhaa wong mereka tinggalnya di sampah2.....laler dimana2, bau, sakit kudis kurap...
bener2 mbikin kita sadar how we are blessed with what we have....

disini gue juga pernah mbantuin ngasih2 makan homeless pas Natal/Paskah/Thanksgiving.....again
mbikin gw gag slalu ngeliat ke 'atas' terus....

 

Post a Comment

<< Home